Tahun ini tahun
2014 disebut sebagai tahun politik, karena di tahun 2014 akan diadakan hajat
besar negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, pesta syirik demokrasi,
pemilu 2014.
Ironis!
Seharusnya negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini menerapkan syariat
Islam dan menegakkan hukum-hukum Islam dalam bernegara, mengatur masyarakatnya,
serta berhubungan dengan negara lain. Alih-alih melakukan semua kewajiban
syariat tersebut, negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini malah
mengadopsi sistem kafir syririk demokrasi, dengan mengadakan pemilu 2014, untuk
memilih wakil-wakil rakyat di parlemen, yang berhukum dengan hukum-hukum kafir,
UU buatan manusia. Na’udzu billahi min dzalik!
Padahal,
semua orang tahu, demokrasi adalah sistem kafir, syirik, dan haram untuk
menerapkan dan mengadopsinya. Hal ini dikarenakan dalam sistem demokrasi,
kedaulatan berada di tangan rakyat bukan di tangan Allah SWT., sebagai
satu-satunya Dzat yang layak disembah dan berhak membuat dan menetapkan hukum
buat seluruh manusia.
“Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang tidak dapat
menolak ketetapan-Nya” (QS. Ar-Ra’ad:41),
“Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang
dikehendaki-Nya” (QS.Al-Ma’idah:1),
“Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Al-Hajj:14).
Demokrasi
telah merampas hak Allah SWT., sebagai satu-satunya pembuat hukum. Demokrasi
telah menjadikan manusia, para wakil rakyat yang dipilih menjadi tuhan-tuhan
baru, tuhan-tuhan kolektif, tandingan-tandingan Allah SWT. Dengan kata lain,
pesta syirik demokrasi di tahun 2014 (pemilu 2014) akan memilih para tuhan
baru, yang mana mereka akan menjadi para pembuat hukum sesuai dengan kemauan
mereka sendiri, dan bebas tanpa batas apa pun.
“Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan keinginannya sebagai ilahnya. Maka
apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang
ternak itu” (QS. Al-Furqon:43-44).
Waspadalah
wahai kaum Muslimin, jangan sampai kalian jatuh ke dalam kubangan lumpur sistem
kafir syirik demokrasi. Ketahuilah, bahwa demokrasi adalah sebuah agama baru,
agama yang bertentangan dan melawan Islam, di mana pemegang kedaulatan adalah
rakyat dan mereka semua mencampakkan Islam, di mana Islam hanya menjadikan
Allah SWT., semata sebagai pemegang kedaulatan. Sebagaimana sabda Rosululloh
SAW:
”Penguasa itu Alloh Tabaroka Wata’ala” .
Stay Moslem, Don’t Vote!
Tetaplah
menjadi seorang Muslim, dan jangan ikuti sistem kafir syirik demokrasi. Sebab
telah jelas, terang benderang dan pasti, bahwa siapapun yang ikut dalam pesta
syirik demokrasi, maka aqidahnya akan terancam.
“Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah
yang mensyari’atkan untuk mereka
agama yang tidak diizinkah Allah” (QS. Asy-Syuro:21).
Demokrasi
adalah dien (agama), padahal umat Islam hanya boleh berpegang teguh pada dienul
Islam (agama Islam) dan terlarang banginya untuk mengambil, dan menerapkan
agama selain agama Islam.
“Barangsiapa
yang mengambil selain Islam sebagai dien, maka perbuatan tersebut tidaklah
diterima, dan barangsiapa yang melakukan hal tersebut maka balasan di akhirat
nanti akan merugi (neraka).” (QS Ali Imran : 85)
“Bagi
kalian agama kalian dan bagi kami agama kami”
Allah
SWT., menamakan kekafiran yang diyakini orang-orang kafir itu sebagai agama.
Barang siapa membuat undang-undang untuk manusia maka ia telah menjadikan dirinya
sebagai tuhan bagi manusia dan sebagai sekutu bagi Allah, ini satu dalil.
Sedangkan dalil lain yang menunjukkan atas kafirnya para wakil rakyat tersebut
adalah mereka membuat undang-undang (selain Allah) dan mengangkat diri mereka
sebagai tuhan selain Allah bagi manusia. Ini juga merupakan kekafiran
tersendiri, sebagaimana firman Allah:
“Katakanlah:
“Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Robb selain Allah” (QS.
Ali Imron:64).
Jadi,
waspadalah wahai umat Islam. Tetaplah Muslim, dan jangan kalian ikuti pesta
syirik demokrasi di tahun 2014 ini. Jangan kotori dan hancurkan aqidah Islam
yang kalian miliki. Sungguh mahal harganya tauhid yang lurus, dengan jalan
syirik demokrasi yang sesat. Bukankah Allah SWT., telah berfirman :
“Sesungguhnya agama di sisi Alloh itu hanyalah Islam…”
Maka,
tetaplah Menjadi Muslim, dan jangan ikuti pesta syirik demokrasi! Ya Allah,
saksikanlah, kami telah menyampaikannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar