Rasulullah
SAW bersabda “Telah terpecah orangorang Yahudi menjadi tujuh puluh satu
firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh
puluh dua firqoh dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh
puluh tiga firqoh semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah
Al-Jama'ah”. (H.R. Abu Dawud)
Siapa sesungguhnya ahlussunnah wal
jama'ah?
Mengapa banyak yang mengaku ahlussunnah wal jama'ah, baik dari
kalangan NU maupun Muhammadiyah, termasuk juga ahlul bid'ah?
Dari penjelasan hadis di atas, sudah
merupakan sunnatullah bahwa umat ini akan terpecah, dan kebenaran sabda
beliau telah kita saksikan pada zaman ini yang mana hal tersebut
merupakan suatu ketentuan yang telah ditakdirkan oleh Allah Yang Maha
Kuasa dan merupakan kehendak-Nya yang harus terlaksana dan Allah Maha
Mempunyai Hikmah dibelakang hal tersebut.
Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan
hafidzahullahu menjelaskan hikmah terjadinya perpecahan dan perselisihan
tersebut dalam kitab Lumhatun 'Anil Firaq cet. Darus Salaf hal.23-24
beliau berkata :
“Perpecahan dan perselisihan
merupakan hikmah dari Allah guna menguji hamba-hamba-Nya hingga
nampaklah siapa yang mencari kebenaran dan siapa yang lebih mementingkan
hawa nafsu dan sikap fanatisme.”
Sejarah Singkat
Sejarah Singkat
Dahulu di zamaan Rasulullaah SAW.
kaum muslimin dikenal bersatu, tidak ada golongan ini dan tidak ada
golongan itu, semua dibawah pimpinan dan komando Rasulullah SAW.
Bila ada masalah atau beda pendapat
antara para sahabat, mereka langsung datang kepada Rasulullah SAW.
itulah yang membuat para sahabat saat itu tidak sampai terpecah belah,
baik dalam masalah akidah, maupun dalam urusan duniawi.
Kemudian setelah Rasulullah SAW.
wafat, benih-benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat
Ali Ra. menjadi khalifah. Namun perpecahan tersebut hanya bersifat
politik, sedang akidah mereka tetap satu yaitu akidah Islamiyah,
meskipun saat itu benih-benih penyimpangan dalam akidah sudah mulai
ditebarkan oleh Abdullah bin Saba', seorang yahudi yang dalam sejarah
Islam dikenal sebagai pencetus faham Syiah (Rawafid).
Tapi setelah para sahabat wafat,
benih-benih perpecahan dalam akidah tersebut mulai membesar, sehingga
timbullah faham-faham yang bermacam-macam yang menyimpang dari ajaran
Rasulullah SAW.
Saat itu muslimin terpecah dalam dua
bagian, satu bagian dikenal sebagai golongan-golongan ahli bid'ah, atau
kelompok-kelompok sempalan dalam Islam, seperti Mu'tazilah, Syiah
(Rawafid), Khowarij dan lain-lain. Sedang bagian
yang satu lagi adalah golongan terbesar, yaitu golongan orang-orang yang
tetap berpegang teguh kepada apa-apa yang dikerjakan dan diyakini oleh
Rasulullah SAW. bersama sahabat-sahabatnya.
Golongan yang terakhir inilah yang
kemudian menamakan golongannya dan akidahnya Ahlus Sunnah Waljamaah.
Jadi golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah golongan yang mengikuti
sunnah-sunnah nabi dan jamaatus shohabah.
Hal ini sesuai dengan hadist
Rasulullah SAW : “bahwa golongan yang selamat dan akan masuk surga
(al-Firqah an Najiyah) adalah golongan yang mengikuti apa-apa yang aku
(Rasulullah SAW) kerjakan bersama sahabat-sahabatku.
Dengan demikian akidah Ahlus Sunnah
Waljamaah adalah akidah Islamiyah yang dibawa oleh Rasulullah dan
golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah umat Islam. Lebih jelasnya, Islam
adalah Ahlus Sunnah Waljamaah, sedang golongan-golongan ahli bid'ah,
seperti Mu'tazilah, Syiah(Rawafid) dan lain-lain, adalah golongan yang
menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW yang berarti menyimpang dari
ajaran Islam.
___________________________________________________________________________________
Sunnah Secara Istilah ~> Yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh rasulullah SAW dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, 'aqidah, perkataan, perbuatan maupun ketetapan. As-Sunnah juga digunakan untuk menyebut sunnah-sunnah (yang berhubungan dengan) ibadah dan 'aqidah. Lawan kata "sunnah" adalah "bid'ah".
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya
barang siapa yang hidup diantara kalian setelahkau, maka akan melihat
perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh pada
Sunnahku dan Sunnah para Khulafa-ur Rasyidin dimana mereka itu telah
mendapat hidayah." (Shahih Sunan Abi Dawud oleh Syaikh al-Albani). (HR.
Ahmad (IV/126-127), Abu Dawud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2676, dan
al-Hakim (I/95).
Jama'ah Secara Istilah ~> Yaitu kelompok kaum muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat, tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat; dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik secara lahir maupun bathin.
Jama'ah Secara Istilah ~> Yaitu kelompok kaum muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat, tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat; dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik secara lahir maupun bathin.
Allah Ta'ala telah memeringahkan
kaum Mukminin dan menganjurkan mereka agar berkumpul, bersatu dan
tolong-menolong. Dan Allah melarang mereka dari perpecahan, perselisihan
dan permusuhan. Allah SAW berfirman: "Dan berpeganglah kamu semua
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai." (Ali
Imran: 103). Dia berfirman pula, "Dan janganlah kamu menyerupai
orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan
yang jelas kepada mereka." (Ali Imran: 105).
Seorang Sahabat
yang mulia bernama 'Abullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Al-Jama'ah adalah
yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian." (Diriwayatkan oleh
al-Lalika-i dalam kitabnya, Syarah Ushul I'tiqaad Ahlis Sunnah wal
Jama'ah)
Jadi Ahlus Sunnah wal Jama'ah,
adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW, para
sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik
dalam hal 'aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang
istiqamah (konsisten) dalam ber-ittiba' (mengikuti Sunnah Nabi SAW) dan
menjauhi perbuatan bid'ah. Mereka itulah golongan yang tetap menang dan
senantiasa ditolong oleh Allah sampai hari Kiamat. Oleh karena itu
mengikuti mereka (Salafush Shalih) berarti mendapatkan petunjuk, sedang
berselisih terhadapnya berarti kesesatan.
___________________________________________________________________________________
Karakteristik Ahlussunnah wal Jama'ah
1. Mereka mempunyai sikap wasathiyah (pertengahan) di antara ifraath (melampaui batas) dan tafriith (menyia-nyiakan); dan di antara berlebihan dan sewenang-wenang, baik dalam masalah 'aqidah, hukum atau akhlak. Maka mereka berada di pertengahan antara golongan-golongan lain, sebagaimana juga ummat ini berada dipertengahan antara agama-agama yang ada.
2. Sumber pengambilan pedoman bagi mereka hanyalah al-Qur-an dan as-Sunnah, Mereka pun memperhatikan keduanya dan bersikap taslim (menyerah) terhadap nash-nashnya dan memahaminya sesuai dengan manhaj Salaf.
3. Mereka tidak mempunyai iman yang diagungkan, yang semua perkataannya diambil dari meninggalkan apa yang bertentangan kecuali perkataan Rasulullah SAW. Dan Ahli Sunnah itulah yang paling mengerti dengan keadaan Rasulullah SAW perkataan dan perbuatannya. Oleh karena itu, merekalah yang paling mencintai sunnah, yang paling peduli untuk mengikuti dan paling loyal terhadap para pengikutnya.
5. Mereka mendasarkan pemahamannya kepada para Salafush Shalih dan berkeyakinan bahwa metode Salaf itulah yang lebih selamat, paling dalam penge-tahuannya dan sangat bijaksana, karena mereka adalah generasi terbaik dan paling mengenal Nabinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar